News, Programming, Teknologi, Webdev

React vs React Native

Eko Susilo Harjo September 21, 2024
react
react

Apa Itu React?

React adalah library JavaScript yang diciptakan oleh Facebook pada tahun 2013. Library ini digunakan untuk membangun antarmuka pengguna (UI) yang interaktif pada aplikasi web. Salah satu kekuatan utama React adalah kemampuannya dalam pengelolaan “state” dan rendering komponen yang efisien.

Contoh React:

import React, { useState } from 'react';

function Counter() {
  const [count, setCount] = useState(0);

  return (
    <div>
      <p>Kamu menekan tombol sebanyak {count} kali</p>
      <button onClick={() => setCount(count + 1)}>
        Klik Saya
      </button>
    </div>
  );
}

export default Counter;

Pada contoh di atas, React digunakan untuk membuat komponen sederhana yang menghitung berapa kali tombol telah ditekan. Dengan useState, kita bisa melacak data dalam komponen tanpa perlu refresh halaman.

Apa Itu React Native?

React Native, di sisi lain, juga diciptakan oleh Facebook dan dirilis pada 2015. Berbeda dengan React yang berfokus pada aplikasi web, React Native adalah framework untuk membangun aplikasi mobile lintas platform (iOS dan Android) menggunakan bahasa JavaScript. Dengan React Native, developer bisa menulis satu basis kode yang dapat berjalan di dua platform berbeda.

Contoh React Native:

import React, { useState } from 'react';
import { Text, View, Button } from 'react-native';

function Counter() {
  const [count, setCount] = useState(0);

  return (
    <View>
      <Text>Kamu menekan tombol sebanyak {count} kali</Text>
      <Button onPress={() => setCount(count + 1)} title="Klik Saya" />
    </View>
  );
}

export default Counter;

Kode di atas mirip dengan contoh React, tetapi ada beberapa perbedaan. React Native menggunakan komponen View, Text, dan Button, bukan elemen HTML seperti <div> atau <button> yang digunakan di React.

Perbedaan Utama: React vs. React Native

  1. Tujuan Penggunaan
    React digunakan untuk membangun aplikasi berbasis web, sedangkan React Native digunakan untuk aplikasi mobile. Jika kamu ingin membuat aplikasi yang berjalan di browser, React adalah pilihan yang tepat. Namun, jika kamu ingin membangun aplikasi yang dapat di-install di perangkat mobile (iOS dan Android), maka React Native lebih cocok.
  2. Komponen
    Pada React, kita bekerja dengan elemen HTML standar seperti <div>, <h1>, atau <button>. Namun, di React Native, kita menggunakan komponen khusus seperti View, Text, dan Button. Ini karena React Native berinteraksi langsung dengan elemen-elemen UI bawaan dari masing-masing platform mobile.
  3. Rendering
    React me-render HTML DOM di dalam browser, sementara React Native me-render native component. Dengan kata lain, di React Native, kode JavaScript kamu akan diterjemahkan menjadi komponen native yang spesifik untuk iOS atau Android. Inilah yang membuat aplikasi React Native terasa “native” di perangkat mobile.
  4. Styling
    Dalam React, kita sering menggunakan CSS untuk mengatur tampilan. Di React Native, styling diatur dengan menggunakan objek JavaScript yang menyerupai CSS, tetapi dengan sedikit perbedaan. Misalnya, properti background-color di React menjadi backgroundColor di React Native.Contoh styling di React Native:
const styles = {
  container: {
    backgroundColor: 'blue',
    padding: 10,
  },
  text: {
    color: 'white',
  }
};

Alat Bantu Pengembangan
Baik React maupun React Native didukung oleh ekosistem alat bantu yang kuat seperti Chrome DevTools dan Redux. Namun, React Native menawarkan alat tambahan seperti Expo yang mempermudah testing di perangkat mobile.

Performa
Untuk aplikasi web, React menawarkan performa yang sangat baik karena efisiensi dalam re-rendering komponen melalui Virtual DOM. Di sisi lain, React Native memberikan performa tinggi di mobile karena komponen-komponennya diterjemahkan langsung ke komponen native. Namun, jika kamu membutuhkan akses langsung ke hardware, seperti kamera atau GPS, di aplikasi mobile, React Native mungkin memerlukan penyesuaian ekstra atau integrasi dengan kode native.

Kapan Harus Menggunakan React dan React Native?

  1. Gunakan React jika:
    • Kamu ingin membuat aplikasi web yang dapat diakses melalui browser.
    • Kamu ingin memanfaatkan kecepatan dan efisiensi Virtual DOM.
    • Kamu menginginkan library yang terintegrasi dengan ekosistem front-end seperti Next.js atau Gatsby.
  2. Gunakan React Native jika:
    • Kamu ingin membangun aplikasi mobile yang berjalan di iOS dan Android dengan satu basis kode.
    • Kamu tidak ingin mempelajari bahasa native seperti Swift (untuk iOS) atau Kotlin (untuk Android).
    • Kamu membutuhkan akses ke fitur-fitur native perangkat mobile seperti kamera, geolokasi, atau push notification.

Kesimpulan

React dan React Native memiliki tujuan yang berbeda, meskipun keduanya berasal dari ekosistem JavaScript. Jika tujuanmu adalah mengembangkan aplikasi web yang interaktif, maka React adalah pilihan terbaik. Namun, jika kamu ingin membangun aplikasi mobile dengan performa native tanpa harus mempelajari bahasa pemrograman lain, React Native adalah solusinya.

Memahami perbedaan keduanya akan membantumu memilih teknologi yang tepat sesuai dengan kebutuhan proyekmu. Pastikan untuk mempertimbangkan target platform, performa, dan keahlian tim pengembangan sebelum membuat keputusan.


Discover more from teknologi now

Subscribe to get the latest posts sent to your email.

  Cara Optimasi GPT-3 OpenAI untuk Konten Berkualitas GPT-3 OpenAI sudah menjadi senjata andalan creator konten modern. Namun, tanpa optimasi yang tepat, hasilnya bisa jauh dari harapan. Artikel ini menuntunmu mengekstrak potensi penuh GPT-3 agar setiap prompt menghasilkan konten berkualitas tinggi. Apa itu GPT-3 dan Kenapa Perlu Dioptimasi?GPT-3 adalah model bahasa canggih buatan OpenAI yang […]

Model Context Protocol (MCP) kini menjadi standar baru dalam mengintegrasikan Large Language Models (LLM) ke dalam aplikasi. Tutorial ini menjelaskan langkah-langkah implementasi MCP dalam pengembangan aplikasi modern agar Anda bisa mulai menggunakan protokol ini hari ini. Apa Itu MCP dan Manfaatnya MCP adalah protokol terbuka yang memungkinkan aplikasi berkomunikasi dengan LLM menggunakan format JSON-RPC 2.0. […]

Dalam era digital dan kerja hybrid, AI personal assistant bukan lagi sekadar tren, melainkan alat strategis untuk otomatisasi tugas, penghematan waktu, dan fokus pada pekerjaan bernilai tinggi. Artikel ini membahas lebih dari sekadar memilih asisten AI: kita akan bedah strategi nyata, tools yang bisa Anda pakai, serta bagaimana AI bisa diintegrasikan ke sistem kerja Anda […]

Discover more from teknologi now

Subscribe now to keep reading and get access to the full archive.

Continue reading