News, Webdev

New Relic vs Prometheus untuk Monitoring Infrastruktur Anda

Eko Susilo Harjo September 13, 2024
robot watching
robot watching

Dunia teknologi yang semakin kompleks menuntut pengawasan infrastruktur yang menyeluruh. Pemantauan yang baik memastikan performa aplikasi dan layanan selalu prima, sehingga pengguna mendapatkan pengalaman terbaik. Namun, dengan banyaknya pilihan tool monitoring, mungkin Anda bingung memilih yang tepat. Nah, artikel ini akan membahas dua senjata ampuh untuk monitoring infrastruktur: New Relic dan Prometheus.

Menilik Kebutuhan Monitoring Anda

Sebelum terjun ke pertarungan New Relic vs Prometheus, mari kita pahami dulu kebutuhan monitoring Anda.

  • Apakah Anda memerlukan pemantauan menyeluruh (full-stack monitoring) yang mencakup aplikasi, infrastruktur, dan log?
  • Seberapa penting real-time monitoring dan analisa berbasis kecerdasan buatan (AI) untuk operasi Anda?
  • Apakah kemudahan penggunaan dan antarmuka yang ramah pengguna menjadi prioritas?
  • Apakah anggaran menjadi faktor penentu?

Mengetahui kebutuhan dasar ini akan membantu Anda memilih tool yang tepat.

Mengenal New Relic: Sang Juara Full-Stack Observability

New Relic adalah platform observability berbasis cloud yang dirancang untuk memberikan engineer wawasan real-time mengenai performa dan perilaku sistem digital.

Kelebihan New Relic:

  • Full-Stack Observability: New Relic menyediakan visibilitas menyeluruh di seluruh stack Anda, termasuk aplikasi, infrastruktur, dan log, dalam satu platform.
  • Real-Time Monitoring: Pemantauan dan peringatan real-time memungkinkan Anda untuk segera mendeteksi dan mengatasi permasalahan performa saat terjadi.
  • Analisa Berbasis AI: New Relic menggunakan AI dan machine learning untuk secara otomatis mendeteksi anomali dan memberikan analisa, sehingga Anda dapat mengatasi permasalahan dengan lebih cepat.
  • Customizable Dashboards: Pengguna dapat membuat dashboard yang sangat dapat disesuaikan dengan widget drag-and-drop, sehingga Anda memiliki tampilan data metrik dan performa yang paling sesuai kebutuhan.
  • Distributed Tracing: Fitur ini memungkinkan Anda untuk melacak request saat mengalir melalui layanan, memberikan gambaran yang jelas tentang arsitektur microservices yang kompleks.
  • Integrasi: New Relic mendukung berbagai integrasi dengan tool dan platform populer, memungkinkan aliran data yang mulus dan meningkatkan kemampuan monitoring Anda.

Kekurangan New Relic:

  • Biaya: New Relic menerapkan skema pricing berdasarkan penggunaan data dan jumlah user seat. Meskipun menawarkan 100GB data ingestion gratis per bulan, biaya bisa meningkat seiring dengan penggunaan dan jumlah pengguna.

Mengenal Prometheus: Sang Jagoan Pengumpulan Data Berkala

Prometheus adalah toolkit monitoring dan alerting open-source yang dikembangkan oleh SoundCloud pada tahun 2012. Tool ini unggul dalam mengumpulkan dan menyimpan data time-series (data berurutan waktu).

Kelebihan Prometheus:

  • Pengumpulan Data Mudah: Prometheus menggunakan model pull-based untuk mengumpulkan metrik dengan scraping target seperti aplikasi, layanan, atau komponen infrastruktur yang menyediakan endpoint /metrics.
  • Skalabilitas: Prometheus dirancang untuk dapat menangani volume data yang besar dan dapat dengan mudah di-scale untuk memenuhi kebutuhan monitoring Anda.
  • PromQL (Prometheus Query Language): Prometheus menawarkan query language yang kuat dan fleksibel untuk pemilihan dan pengumpulan data time-series secara real-time.
  • Open-Source: Tidak ada biaya lisensi yang perlu Anda keluarkan untuk menggunakan Prometheus.

Kekurangan Prometheus:

  • Kurang User-Friendly: UI Prometheus lebih mendasar dan berfokus pada fungsi monitoring inti.
  • Memerlukan Setup Tambahan: Untuk visualisasi data yang lebih baik, Prometheus umumnya memerlukan integrasi dengan tool tambahan seperti Grafana.
  • Alerting Terpisah: Prometheus tidak menangani aturan alert secara langsung. Hal ini membutuhkan penggunaan tool terpisah seperti Alertmanager untuk pengelolaan alert.

New Relic vs Prometheus: Siapa Pemenangnya?

Pilih New Relic jika:

  • Anda membutuhkan full-stack observability menyeluruh.
  • Real-time monitoring dan analisa berbasis AI sangat penting.
  • Anda menginginkan antarmuka yang ramah pengguna dengan dashboard yang dapat disesuaikan.
  • Budget Anda mencukupi untuk skema pricing New Relic.

Pilih Prometheus jika:

  • Anda membutuhkan monitoring metrik yang skalabel dan efisien.
  • Fleksibilitas open-source dan kemudahan biaya menjadi prioritas.
  • Fokus Anda adalah pada pengumpulan data time-series dengan kemampuan query yang kuat.
  • Anda nyaman menggunakan tool tambahan seperti Grafana untuk visualisasi.

Kapan Harus Memilih New Relic?

  • Tim Pengembang yang Lebih Besar: Jika tim Anda memiliki banyak pengembang dan membutuhkan visibilitas menyeluruh terhadap seluruh stack aplikasi, New Relic adalah pilihan yang tepat.
  • Prioritas pada Pengalaman Pengguna: Antarmuka pengguna New Relic yang intuitif dan fitur-fitur seperti dashboard yang dapat disesuaikan sangat cocok untuk tim yang ingin fokus pada pengembangan dan tidak terlalu ingin repot dengan konfigurasi teknis.
  • Butuh Analisa Canggih: Jika Anda membutuhkan analisa yang mendalam dan didukung oleh AI untuk mengidentifikasi masalah kinerja, New Relic adalah pilihan yang baik.

Kapan Harus Memilih Prometheus?

  • Tim Pengembang yang Fleksibel: Jika tim Anda lebih suka pendekatan yang customizable dan tidak keberatan dengan konfigurasi yang lebih kompleks, Prometheus adalah pilihan yang tepat.
  • Prioritas pada Skalabilitas dan Kinerja: Prometheus sangat baik dalam menangani volume data yang besar dan memberikan kinerja yang tinggi.
  • Anggaran Terbatas: Prometheus adalah solusi open-source yang gratis, sehingga sangat cocok untuk tim dengan anggaran terbatas.

Tabel Perbandingan Singkat

FiturNew RelicPrometheus
Kemudahan PenggunaanSangat mudahCukup mudah
VisibilitasFull-stackFokus pada metrik
SkalabilitasTinggiSangat tinggi
BiayaBerbasis penggunaanGratis (open-source)
IntegrasiBanyak integrasi bawaanPerlu konfigurasi tambahan
VisualisasiDashboard yang sangat customizableMembutuhkan tool tambahan (misalnya Grafana)

Faktor Lain yang Perlu Dipertimbangkan

  • Komunitas: Setiap alat memiliki komunitas pengguna yang aktif. Komunitas yang besar dan aktif dapat memberikan dukungan dan sumber daya yang berharga.
  • Integrasi dengan Alat Lain: Pastikan alat yang Anda pilih dapat berintegrasi dengan alat lain yang sudah Anda gunakan, seperti CI/CD pipeline, sistem ticketing, dan sebagainya.
  • Kebutuhan Khusus: Jika Anda memiliki kebutuhan khusus, seperti monitoring aplikasi tertentu atau jenis data tertentu, pastikan alat yang Anda pilih mendukungnya.

Kesimpulan

Pilihan antara New Relic, Prometheus, dan Atatus tergantung pada kebutuhan dan preferensi spesifik tim Anda. Tidak ada jawaban yang benar atau salah, yang terpenting adalah memilih alat yang paling sesuai dengan kebutuhan monitoring infrastruktur Anda.


Discover more from teknologi now

Subscribe to get the latest posts sent to your email.

Polars adalah pustaka open-source untuk pemrosesan data yang ditulis dalam bahasa Rust, yang terkenal dengan efisiensi dan kecepatan. Polars dirancang untuk menangani analisis data secara paralel, memanfaatkan arsitektur modern komputer yang memiliki banyak inti CPU.

“Pelajari konsep Docker persistence dan teknik seperti Docker volumes, bind mounts, dan tmpfs untuk memastikan data tetap aman dan persisten dalam container. Dapatkan panduan lengkap di sini!”

AI dalam dunia fintech telah berkembang pesat, bukan sekadar teknologi baru yang tiba-tiba muncul. Teknologi ini telah lama digunakan untuk membantu pengambilan keputusan keuangan dan mendeteksi penipuan. Kini, AI dan subdomainnya, yaitu Machine Learning (ML), memberikan nilai tambah signifikan dalam berbagai aspek industri fintech. Apa saja manfaat utama teknologi ini bagi sektor keuangan dan perbankan? […]

Discover more from teknologi now

Subscribe now to keep reading and get access to the full archive.

Continue reading