Dasar-Dasar Bahasa Pemrograman Arduino (C/C++)
Eko Susilo Harjo October 13, 2024

Arduino adalah platform mikrokontroler yang populer di kalangan engineer, hobiis, hingga pelajar. Kemudahan penggunaannya menjadikan Arduino pilihan utama untuk berbagai proyek elektronik, mulai dari yang sederhana hingga kompleks. Dalam artikel ini, kita akan membahas dasar-dasar pemrograman Arduino, yaitu menggunakan bahasa C/C++, yang merupakan bahasa utama untuk menulis kode pada Arduino.
Mari kita mulai dari elemen dasar yang harus dipahami sebelum masuk ke proyek-proyek lebih besar.
Struktur Dasar Program Arduino
Setiap program di Arduino menggunakan dua fungsi utama, yaitu setup()
dan loop()
. Ini adalah pondasi dari program yang akan Anda tulis, dan semua program Arduino memiliki struktur dasar ini.
1. Fungsi setup()
Fungsi setup()
dijalankan sekali saat Arduino pertama kali menyala atau ketika di-reset. Semua inisialisasi komponen atau pengaturan yang hanya perlu dijalankan satu kali ditempatkan di dalam fungsi ini. Sebagai contoh, jika Anda ingin mengatur pin sebagai input atau output, ini dilakukan di dalam setup()
.
Contoh sederhana setup()
:
void setup() {
// Mengatur pin 13 sebagai output
pinMode(13, OUTPUT);
}
Pada contoh di atas, fungsi pinMode(13, OUTPUT)
digunakan untuk mengatur pin 13 sebagai pin output. Pengaturan ini hanya dilakukan sekali ketika Arduino pertama kali menyala.
2. Fungsi loop()
Setelah fungsi setup()
selesai, Arduino akan terus menjalankan fungsi loop()
berulang kali. Ini adalah bagian dari program yang akan dijalankan terus-menerus selama Arduino menyala. Jika kita membutuhkan sebuah aksi yang harus berjalan secara terus-menerus, maka kita letakkan di dalam loop()
.
Contoh sederhana loop()
:
void loop() {
// Menyalakan LED di pin 13
digitalWrite(13, HIGH);
delay(1000); // Tunggu 1 detik
Pada contoh di atas, LED di pin 13 akan menyala selama 1 detik, kemudian mati selama 1 detik. Karena loop()
dijalankan terus-menerus, efeknya LED akan terus berkedip dengan interval 1 detik.
Variabel
Variabel adalah tempat untuk menyimpan nilai, seperti angka atau karakter. Di Arduino, variabel digunakan untuk menyimpan data yang dapat digunakan di berbagai bagian program. Beberapa tipe variabel yang umum digunakan adalah:
int
: untuk bilangan bulat.float
: untuk bilangan desimal.char
: untuk karakter tunggal.boolean
: untuk nilaitrue
ataufalse
.
Contoh penggunaan variabel:
int nilaiPin = 13; // Variabel untuk menyimpan nomor pin
int jedaWaktu = 1000; // Variabel untuk menyimpan jeda waktu
Pada contoh di atas, variabel nilaiPin
menyimpan nilai 13 yang menunjukkan nomor pin yang digunakan, dan jedaWaktu
menyimpan nilai 1000 yang mewakili 1000 milidetik (atau 1 detik).
Tipe Data
Seperti disebutkan di atas, tipe data menentukan jenis nilai yang dapat disimpan di dalam variabel. Berikut adalah beberapa tipe data yang sering digunakan:
- int: Tipe data ini digunakan untuk bilangan bulat, misalnya 1, 2, 100. Contoh:
int nilai = 10;
- float: Tipe data ini digunakan untuk bilangan desimal, misalnya 3.14 atau 0.001. Contoh:
float suhu = 25.5;
- char: Tipe data ini digunakan untuk menyimpan karakter tunggal, misalnya ‘A’ atau ‘B’. Contoh:
char huruf = 'A';
- boolean: Tipe ini hanya menyimpan dua nilai, yaitu
true
ataufalse
. Contoh:boolean status = true;
Operator
Dalam pemrograman, operator digunakan untuk melakukan operasi pada variabel dan nilai. Arduino mendukung beberapa operator dasar, antara lain:
- Operator Aritmatika: Digunakan untuk melakukan operasi matematika seperti penjumlahan (+), pengurangan (-), perkalian (*), pembagian (/), dan modulus (%).Contoh:
int hasil = 5 + 3; // hasil = 8
Operator Perbandingan: Digunakan untuk membandingkan dua nilai, seperti ==
(sama dengan), !=
(tidak sama dengan), >
(lebih besar), <
(lebih kecil).
Contoh
if (nilai == 10) {
// Jika nilai sama dengan 10, lakukan sesuatu
}
Operator Logika: Digunakan untuk operasi logika seperti &&
(dan), ||
(atau), !
(tidak).
Contoh:
if (nilai > 0 && nilai < 10) {
// Jika nilai lebih besar dari 0 dan kurang dari 10
}
Contoh Program Sederhana
Berikut adalah contoh program sederhana yang menggunakan struktur dasar, variabel, tipe data, dan operator:
int ledPin = 13; // Pin LED
int jeda = 1000; // Jeda waktu 1 detik
void setup() {
pinMode(ledPin, OUTPUT); // Atur pin LED sebagai output
}
void loop() {
digitalWrite(ledPin, HIGH); // Nyalakan LED
delay(jeda); // Tunggu 1 detik
digitalWrite(ledPin, LOW); // Matikan LED
delay(jeda); // Tunggu 1 detik
}
Program di atas menyalakan dan mematikan LED di pin 13 dengan jeda waktu 1 detik, menggunakan variabel ledPin
dan jeda
untuk menyimpan nilai pin dan waktu delay. Ini adalah contoh bagaimana variabel dan operator digunakan untuk membuat program yang lebih dinamis.
Kesimpulan
Dengan memahami struktur dasar program Arduino, fungsi setup()
dan loop()
, serta penggunaan variabel, tipe data, dan operator, Anda telah siap untuk mulai menulis program sederhana di Arduino. Langkah berikutnya adalah bereksperimen dengan sensor dan aktuator, yang dapat dikombinasikan dengan konsep dasar ini untuk membuat proyek yang lebih kompleks.
Arduino memudahkan kita untuk belajar pemrograman mikrokontroler tanpa harus memahami detail yang terlalu rumit. Dengan terus berlatih, Anda akan semakin menguasai pemrograman dan siap untuk membuat berbagai proyek elektronik yang menarik.
Discover more from teknologi now
Subscribe to get the latest posts sent to your email.