News

Change Data Capture (CDC)

Eko Susilo Harjo August 28, 2025

Di era digital, sistem ERP (Enterprise Resource Planning) menjadi tulang punggung perusahaan. Semua proses – mulai dari keuangan, HR, inventori, hingga produksi – bertumpu pada data yang terus berubah setiap detik.
Tantangannya: bagaimana cara menampilkan data yang selalu up-to-date tanpa membebani server?

Jawabannya ada pada teknologi Change Data Capture (CDC).


Apa itu CDC?

Change Data Capture adalah fitur database yang otomatis mencatat setiap perubahan data (INSERT, UPDATE, DELETE) dalam bentuk log.
Alih-alih menjalankan query mahal seperti “scan seluruh tabel” setiap kali ada laporan, CDC cukup membaca perubahan terakhir.

➡️ Bayangkan sistem absensi HR:

  • Tanpa CDC → laporan harian harus membaca ulang tabel karyawan + ribuan log absensi.
  • Dengan CDC → sistem hanya ambil perubahan hari ini, lalu update laporan secara real-time.

Hasilnya? Lebih cepat, lebih hemat resources, dan lebih responsif.

Mengapa CDC Membantu ERP Lebih Cepat?

  1. Hemat Query Berat
    • Tanpa CDC, report harian sering butuh SELECT * FROM ... ke tabel besar.
    • Dengan CDC, cukup ambil delta (perubahan) → lebih ringan.
  2. Real-Time Data
    • Perubahan gaji karyawan langsung muncul di modul payroll.
    • Stock gudang berubah → otomatis sinkron ke e-commerce.
  3. Skalabilitas Tinggi
    • ERP bisa membagi data ke service lain (reporting, BI, mobile apps) tanpa menambah beban ke database utama.
  4. Audit Trail Gratis
    • Karena semua perubahan tercatat, sistem otomatis punya jejak siapa mengubah apa & kapan.

Penerapan CDC di ERP

1. Finance & Accounting

Transaksi keuangan sangat sensitif dan sering berubah. CDC membantu:

  • Laporan keuangan selalu update tanpa batch processing.
  • Mengurangi delay posting antara modul AR, AP, dan GL.

2. HR & Payroll

  • Perubahan data karyawan langsung sinkron ke payroll.
  • Tidak ada risiko “gaji telat update” karena sistem batch semalam gagal.

3. Inventory & Supply Chain

  • Perubahan stock langsung terlihat di sistem warehouse & marketplace.
  • Mengurangi risiko overselling karena update terlambat.

4. Sales & Order Management

  • Order baru langsung masuk ke laporan penjualan.
  • Status pengiriman berubah → otomatis tampil di dashboard customer.

Bagaimana Cara Kerja CDC dalam Arsitektur ERP?

  1. Database
    • Database ERP (misalnya SQL Server) mengaktifkan CDC.
    • Semua perubahan dicatat di log internal.
  2. Middleware / API Layer
    • Aplikasi membaca log perubahan, lalu push ke service lain (reporting, mobile app, BI).
  3. ERP Modules
    • Modul Finance, HR, Inventory tidak perlu lagi query tabel besar.
    • Cukup subscribe ke data perubahan.

Hasilnya: ERP terasa lebih real-time, efisien, dan scalable.

CDC dalam Arsitektur Microservice

Banyak ERP modern sudah tidak lagi monolitik. Modul seperti Finance, HR, Inventory, dan Sales biasanya dipecah menjadi microservices.
Tantangannya: bagaimana antar modul saling berkomunikasi tanpa saling membebani?

➡️ Jawaban: CDC sebagai “event source”.

Cara Kerjanya

  1. Satu modul update data
    • Misalnya, modul Sales mencatat order baru.
    • CDC merekam perubahan ke tabel Orders.
  2. Event dikirim ke message broker
    • Perubahan tersebut bisa dipublish ke Kafka, RabbitMQ, atau API gateway.
  3. Microservice lain subscribe
    • Modul Inventory menerima event → stock otomatis berkurang.
    • Modul Finance menerima event → revenue langsung tercatat.
    • Modul Customer Portal update status order real-time.

Keuntungan

  • Loose coupling → Modul tidak perlu query langsung ke database modul lain.
  • Efisiensi → Hanya event perubahan yang dikirim, bukan data penuh.
  • Skalabilitas → Bisa menambah microservice baru tanpa ganggu modul lama.

Contoh Penerapan di ERP Modular

  1. Sales ↔ Inventory
    • Order baru (Sales) → CDC publish → Inventory tahu stock berkurang.
  2. Inventory ↔ Procurement
    • Jika stock < minimum → event dari CDC → Procurement buat purchase order otomatis.
  3. HR ↔ Payroll
    • Perubahan gaji karyawan (HR) → CDC update → Payroll langsung hitung slip gaji.
  4. Finance ↔ BI / Reporting
    • Transaksi baru tercatat (Finance) → event dikirim ke modul BI → Dashboard CFO selalu real-time.

Kenapa CDC Cocok untuk ERP + Microservice?

  • Real-time event-driven: semua modul ERP bisa bereaksi cepat terhadap perubahan.
  • Lebih aman: modul tidak perlu akses langsung database modul lain → mengurangi risiko integrasi yang rumit.
  • Lebih hemat resource: hanya data perubahan yang bergerak, bukan dump tabel penuh.

Kesimpulan

CDC bukan hanya tentang log perubahan di database, tapi juga fondasi untuk:

  • Microservice ERP yang scalable
  • Komunikasi antar modul berbasis event
  • Integrasi real-time tanpa query berat
  • Lebih cepat → karena hanya membaca data yang berubah.
  • Lebih ringan → beban server berkurang signifikan.
  • Lebih responsif → modul ERP dan aplikasi pendukung selalu sinkron real-time.

Dengan CDC, ERP bisa berubah dari sekadar sistem administratif menjadi platform data real-time yang responsif, ringan, dan siap tumbuh mengikuti skala bisnis.


Discover more from teknologi now

Subscribe to get the latest posts sent to your email.

Pengenalan Go 1.25 baru saja rilis dan bawa banyak peningkatan yang bikin hidup developer lebih gampang. Di artikel ini, kita bakal bahas tiga fitur paling menonjol: DWARF v5 untuk debugging yang lebih ringan, go doc -http yang menyiapkan server dokumentasi lokal dalam hitungan detik, serta interface XOF untuk hash yang output‑nya bisa diperpanjang. Semua dijelaskan dengan […]

Pengantar MLOps (Machine Learning Operations) adalah gabungan praktik DevOps yang diterapkan pada seluruh siklus hidup model AI. Dengan MLOps, tim dapat memindahkan model dari notebook eksperimen ke produksi secara reliable, terukur, dan otomatis. Artikel ini bakal ngasih blueprint praktis untuk developer, data scientist, dan platform engineer yang mau membangun sistem ML produksi. Siklus Hidup MLOps […]

News

ncdu: Senjata Rahasia DevOps Saat Disk Penuh

Eko Susilo Harjo

25 August 2025

Pernah nggak sih, lagi asik-asiknya kerja, tiba-tiba server kasih pesan horor: 😱 Semua service mulai error, container berhenti, bahkan kadang login pun terasa lambat.Sebagai DevOps, ini mimpi buruk. Tapi tenang, ada satu tool kecil yang sering jadi pahlawan penyelamat: ncdu. Apa Itu ncdu? ncdu (NCurses Disk Usage) adalah versi super power dari du.Kalau du -sh […]

Discover more from teknologi now

Subscribe now to keep reading and get access to the full archive.

Continue reading