Artificial Intellegence, News

Apa sih sebenarnya GPT?

Eko Susilo Harjo October 15, 2024
GPT
GPT

Mungkin kita sering mendengar tentang GPT, lalu apakah sebenarnya GPT? GPT adalah singkatan dari Generative Pre-trained Transformer. Masing-masing kata dalam singkatan ini memiliki arti dan peran yang sangat penting dalam teknologi AI ini. Mari kita bahas satu per satu dengan detail:

1. Generative (Generatif)

Generative berasal dari kata “generate” yang berarti menghasilkan atau menciptakan. Dalam konteks AI, generatif mengacu pada kemampuan sebuah model untuk menciptakan sesuatu yang baru dari pengetahuan yang sudah dimiliki. Misalnya, GPT dapat menghasilkan teks, paragraf, atau bahkan cerita baru berdasarkan masukan (input) yang diberikan oleh pengguna.

Contohnya, ketika Anda meminta GPT untuk menceritakan sebuah cerita, ia akan menggunakan data yang sudah dipelajarinya untuk membangun cerita baru yang unik. Ini berbeda dengan teknologi AI yang hanya melakukan klasifikasi atau pengenalan pola, karena GPT dapat menciptakan sesuatu yang benar-benar baru.

Sederhananya, bayangkan GPT seperti seorang penulis yang sangat berpengalaman. Penulis ini sudah membaca ribuan buku dan artikel, dan dengan semua pengetahuan tersebut, ia bisa menulis cerita atau artikel baru berdasarkan ide-ide yang ada di kepalanya. GPT bekerja dengan cara yang mirip—hanya saja dalam bentuk digital.

2. Pre-trained (Dilatih Sebelumnya)

Bagian kedua dari singkatan ini adalah Pre-trained atau “Dilatih Sebelumnya”. Ini berarti bahwa sebelum GPT dapat digunakan untuk berbagai tugas, ia sudah melalui proses pelatihan dengan jumlah data yang sangat besar. Data ini bisa berupa buku, artikel, blog, dan konten lainnya yang ada di internet.

Proses pelatihan ini mirip dengan cara kita belajar sebagai manusia. Bayangkan Anda membaca banyak buku tentang berbagai topik. Setelah membaca semua itu, Anda tentu saja bisa menjawab pertanyaan tentang isi buku tersebut atau bahkan menceritakan kembali dengan kata-kata Anda sendiri. Begitu pula dengan GPT—ia “membaca” dan mempelajari dari data yang tersedia, lalu mampu memberikan jawaban atau membuat teks baru berdasarkan apa yang telah dipelajari.

Keunggulan dari model pre-trained adalah menghemat waktu dan mengurangi kebutuhan akan data spesifik. Artinya, ketika kita ingin menggunakan GPT untuk tugas tertentu, kita tidak perlu melatihnya dari awal. Ia sudah memiliki dasar pemahaman yang kuat dan hanya perlu di-tweak atau disesuaikan dengan kebutuhan kita.

3. Transformer

Kata terakhir adalah Transformer, yang mengacu pada jenis arsitektur jaringan saraf (neural network) yang digunakan untuk melatih GPT. Konsep Transformer ini pertama kali diperkenalkan oleh tim peneliti Google pada tahun 2017 dan sejak saat itu telah merevolusi dunia pemrosesan bahasa alami (Natural Language Processing atau NLP).

Apa yang membuat Transformer ini begitu spesial? Mari kita analogikan dengan cara kita memahami kalimat. Ketika kita membaca sebuah kalimat, kita tidak hanya memahami kata per kata, tetapi juga hubungan antar kata dalam kalimat tersebut. Misalnya, dalam kalimat “Ibu memasak nasi goreng di dapur”, kita tahu bahwa “Ibu” adalah subjek, “memasak” adalah tindakan, dan “nasi goreng” adalah objek yang dimasak. Transformer menggunakan prinsip yang sama untuk memahami konteks dari setiap kata dalam kalimat.

Dengan arsitektur Transformer, GPT dapat memahami konteks dalam kalimat dengan lebih baik daripada model-model sebelumnya. Transformer menggunakan teknik yang disebut Attention Mechanism, yang memungkinkan model untuk “memperhatikan” bagian-bagian tertentu dari kalimat saat menghasilkan teks. Ini membuat GPT bisa memberikan respons yang lebih relevan dan kontekstual.

Bagaimana GPT Bekerja Secara Keseluruhan?

Sekarang setelah kita memahami arti dari setiap kata dalam GPT, mari kita lihat bagaimana teknologi ini bekerja secara keseluruhan.

  1. Pelatihan Awal (Pre-training): GPT dilatih dengan membaca data dalam jumlah besar. Proses ini memungkinkan model untuk memahami pola dalam bahasa, tata bahasa, konteks, dan makna dari kata-kata.
  2. Generasi Teks (Text Generation): Setelah pelatihan, GPT siap digunakan untuk menghasilkan teks baru. Ketika Anda memberikan input atau pertanyaan, GPT akan menganalisis input tersebut dan menghasilkan jawaban atau teks berdasarkan apa yang telah dipelajarinya.
  3. Penyempurnaan dengan Fine-tuning: Untuk penggunaan khusus, GPT dapat disesuaikan lebih lanjut dengan data spesifik. Misalnya, jika kita ingin GPT bekerja sebagai asisten penulisan ilmiah, kita bisa melatihnya dengan data artikel ilmiah agar hasilnya lebih sesuai dengan konteks tersebut.

Mengapa GPT Penting?

GPT merupakan salah satu inovasi terbesar dalam bidang AI karena kemampuannya untuk mengotomatisasi tugas yang melibatkan bahasa. Ini bisa digunakan untuk berbagai hal, seperti:

  • Membantu dalam pembuatan konten.
  • Menjawab pertanyaan dengan lebih natural.
  • Menyederhanakan komunikasi antara manusia dan mesin.

Teknologi ini juga membuka peluang baru dalam interaksi manusia-mesin yang lebih natural, seperti chatbot yang lebih pintar, asisten virtual, hingga penulisan otomatis dalam berbagai bahasa.

Kesimpulan

GPT, atau Generative Pre-trained Transformer, adalah teknologi AI yang menggabungkan kemampuan untuk menciptakan teks baru dengan pemahaman bahasa yang mendalam. Dengan pelatihan dari data yang luas, GPT bisa digunakan untuk berbagai keperluan, mulai dari penulisan konten hingga membantu interaksi dalam aplikasi berbasis AI.

Meskipun teknologi ini kompleks, pada intinya GPT berfungsi sebagai “otak digital” yang mampu memahami dan menghasilkan bahasa manusia dengan cara yang lebih natural. Semoga penjelasan ini bisa membantu Anda memahami GPT dengan lebih baik!


Discover more from teknologi now

Subscribe to get the latest posts sent to your email.

Polars adalah pustaka open-source untuk pemrosesan data yang ditulis dalam bahasa Rust, yang terkenal dengan efisiensi dan kecepatan. Polars dirancang untuk menangani analisis data secara paralel, memanfaatkan arsitektur modern komputer yang memiliki banyak inti CPU.

“Pelajari konsep Docker persistence dan teknik seperti Docker volumes, bind mounts, dan tmpfs untuk memastikan data tetap aman dan persisten dalam container. Dapatkan panduan lengkap di sini!”

AI dalam dunia fintech telah berkembang pesat, bukan sekadar teknologi baru yang tiba-tiba muncul. Teknologi ini telah lama digunakan untuk membantu pengambilan keputusan keuangan dan mendeteksi penipuan. Kini, AI dan subdomainnya, yaitu Machine Learning (ML), memberikan nilai tambah signifikan dalam berbagai aspek industri fintech. Apa saja manfaat utama teknologi ini bagi sektor keuangan dan perbankan? […]

Discover more from teknologi now

Subscribe now to keep reading and get access to the full archive.

Continue reading