Apa Itu DDoS (Distributed Denial of Service)?
Eko Susilo Harjo October 27, 2024

DDoS atau Distributed Denial of Service adalah jenis serangan siber yang bertujuan untuk membuat suatu layanan atau server tidak dapat diakses oleh pengguna yang sah. Serangan ini dilakukan dengan membanjiri lalu lintas jaringan atau sumber daya server dengan permintaan yang sangat besar dari berbagai sumber secara bersamaan. Akibatnya, server menjadi kelebihan beban dan tidak mampu menangani permintaan yang sah, sehingga layanan menjadi tidak dapat diakses.
DDoS sering digunakan oleh penyerang untuk mengganggu operasional suatu website, aplikasi online, atau bahkan jaringan perusahaan. Serangan ini dapat menyebabkan kerugian finansial yang signifikan, kehilangan kepercayaan pelanggan, dan merusak reputasi sebuah bisnis.
Bagaimana DDoS Terjadi?
Untuk memahami bagaimana serangan DDoS terjadi, penting untuk melihat alur serangan ini secara umum:
- Persiapan Botnet oleh Penyerang: Sebelum melancarkan serangan, penyerang membangun atau menyewa botnet, yaitu jaringan perangkat komputer atau IoT yang telah terinfeksi malware. Botnet ini terdiri dari ribuan hingga jutaan perangkat yang tersebar di berbagai lokasi dan siap digunakan untuk melancarkan serangan.
- Penyerang Mengaktifkan Botnet: Penyerang menginstruksikan botnet untuk mengirimkan permintaan secara bersamaan ke server atau layanan target. Setiap perangkat dalam botnet akan mengirimkan permintaan dalam jumlah besar, yang secara kolektif menyebabkan lonjakan lalu lintas yang tiba-tiba ke server target.
- Server Menjadi Kelebihan Beban: Karena volume lalu lintas yang sangat besar dan tidak wajar, server target tidak mampu memproses semua permintaan tersebut. Akibatnya, server menjadi lambat, tidak responsif, atau bahkan down, sehingga pengguna yang sah tidak dapat mengakses layanan tersebut.
- Layanan Menjadi Tidak Tersedia: Ketika server gagal menangani permintaan yang sah akibat kelebihan beban dari serangan DDoS, pengguna yang sah akan mengalami gangguan akses atau tidak dapat menggunakan layanan yang disediakan oleh server tersebut.
Jenis-Jenis Serangan DDoS
DDoS dapat dibagi menjadi beberapa jenis, tergantung pada cara serangan tersebut dilakukan. Berikut ini adalah beberapa jenis serangan DDoS yang paling umum:
- Volume-Based Attacks:
- Serangan ini berfokus pada membanjiri bandwidth jaringan dengan lalu lintas yang sangat besar. Contohnya adalah serangan UDP flood dan ICMP flood.
- Tujuan utamanya adalah memenuhi kapasitas bandwidth server sehingga tidak bisa menangani lalu lintas lain, membuat layanan menjadi tidak dapat diakses.
- Volume dari serangan ini biasanya diukur dalam Gbps (gigabits per second).
- Protocol Attacks:
- Serangan ini memanfaatkan kerentanan dalam protokol jaringan untuk menghabiskan sumber daya server atau perangkat jaringan seperti firewall dan load balancer.
- Contohnya termasuk SYN flood dan Ping of Death. Serangan ini memanfaatkan kelemahan dalam cara kerja protokol TCP/IP.
- Tujuan dari serangan ini adalah menghabiskan kapasitas tabel koneksi atau membebani prosesor perangkat jaringan.
- Application Layer Attacks:
- Serangan ini menargetkan lapisan aplikasi dari OSI Model, seperti HTTP, HTTPS, DNS, atau SMTP.
- Contoh yang paling umum adalah HTTP flood, di mana penyerang mengirimkan permintaan HTTP yang seolah-olah sah dalam jumlah besar ke server.
- Serangan ini sulit dideteksi karena permintaannya tampak seperti lalu lintas biasa, namun dalam jumlah yang luar biasa besar sehingga membebani server.
Contoh Kasus Serangan DDoS
Salah satu contoh terkenal dari serangan DDoS adalah yang terjadi pada Oktober 2016, ketika sebuah serangan DDoS besar-besaran melanda perusahaan penyedia layanan DNS, Dyn. Serangan tersebut menggunakan botnet bernama Mirai, yang terdiri dari jutaan perangkat IoT yang telah terinfeksi malware. Akibatnya, banyak situs besar seperti Twitter, Netflix, dan Reddit menjadi tidak dapat diakses oleh pengguna selama beberapa jam.
Serangan tersebut menunjukkan betapa berbahayanya serangan DDoS, terutama ketika melibatkan perangkat IoT yang seringkali memiliki keamanan yang lemah. Mirai botnet dapat dengan mudah menginfeksi perangkat-perangkat ini dan menggunakannya sebagai alat untuk melancarkan serangan.
Cara Mencegah Serangan DDoS
Meskipun serangan DDoS tidak dapat dihindari sepenuhnya, ada beberapa langkah yang dapat diambil untuk meminimalkan risiko dan dampaknya terhadap server atau jaringan Anda:
- Gunakan Layanan Mitigasi DDoS:
- Banyak penyedia layanan cloud dan CDN seperti Cloudflare, Akamai, dan AWS menawarkan layanan mitigasi DDoS yang dapat membantu melindungi server Anda dari serangan DDoS. Layanan ini dapat menyaring lalu lintas berbahaya sebelum mencapai server Anda.
- Konfigurasi Firewall dan Load Balancer:
- Mengkonfigurasi firewall dan load balancer dengan benar dapat membantu mengurangi risiko serangan DDoS. Misalnya, Anda dapat mengatur rate limiting untuk membatasi jumlah permintaan yang dapat diterima oleh server dari satu IP dalam waktu tertentu.
- Gunakan Anycast Network:
- Dengan menggunakan teknologi Anycast, lalu lintas dari serangan DDoS dapat disebar ke beberapa server di berbagai lokasi, sehingga mengurangi beban pada satu server saja. Ini membantu mengurangi dampak dari serangan yang menargetkan satu lokasi server.
- Monitoring dan Deteksi Dini:
- Menggunakan alat pemantauan jaringan dapat membantu mendeteksi lalu lintas yang tidak biasa. Dengan deteksi dini, Anda bisa segera merespons dan mengurangi dampak dari serangan DDoS.
- Mengamankan Perangkat IoT:
- Jika Anda memiliki perangkat IoT, pastikan untuk mengamankannya dengan mengubah default password dan memperbarui perangkat lunak ke versi terbaru. Perangkat IoT yang tidak aman sering menjadi target bagi pembuat botnet seperti Mirai.
- Segmentasi Jaringan:
- Memisahkan server kritis ke dalam subnet yang berbeda dapat membantu mencegah serangan DDoS menyebar ke seluruh jaringan Anda. Segmentasi jaringan memastikan bahwa ketika satu bagian dari jaringan diserang, bagian lainnya tetap aman.
Kesimpulan
DDoS adalah ancaman serius yang dapat menghentikan operasional website atau layanan online Anda dalam sekejap. Dengan memahami cara kerja DDoS, jenis-jenis serangannya, dan menerapkan langkah-langkah pencegahan yang tepat, Anda dapat melindungi server dan jaringan Anda dari serangan ini. Meskipun tidak ada solusi yang sepenuhnya dapat mencegah DDoS, namun dengan kesiapan yang baik dan penggunaan teknologi mitigasi yang tepat, Anda dapat meminimalkan dampaknya.
Selalu pastikan untuk menjaga keamanan jaringan dan sistem Anda, serta terus memperbarui pengetahuan tentang tren ancaman keamanan terbaru. Dengan demikian, Anda bisa lebih siap menghadapi berbagai jenis serangan siber, termasuk DDoS.
Discover more from teknologi now
Subscribe to get the latest posts sent to your email.