News, Software, Teknologi

Sejarah Bahasa Pemrograman Python

Eko Susilo Harjo October 21, 2024
python
python

Apa Itu Python?

Python adalah bahasa pemrograman interpreted, high-level, dan general-purpose yang pertama kali dirilis pada tahun 1991 oleh Guido van Rossum. Python dirancang untuk menjadi bahasa yang mudah dipelajari dan dibaca oleh manusia, dengan filosofi menekankan pada kejelasan dan kesederhanaan sintaks. Python terkenal karena fleksibilitasnya dan banyak digunakan dalam berbagai aplikasi, mulai dari pengembangan web hingga machine learning dan kecerdasan buatan (AI).

Awal Mula Python: Tahun 1980-an

Sejarah Python dimulai pada akhir tahun 1980-an. Guido van Rossum, seorang insinyur perangkat lunak asal Belanda, mulai mengerjakan Python di CWI (Centrum Wiskunde & Informatica) di Belanda. Guido terinspirasi untuk menciptakan Python sebagai penerus dari bahasa yang disebut ABC, sebuah bahasa pemrograman yang juga dikembangkan di CWI dan dikenal karena kemudahan penggunaannya. Meskipun ABC mudah digunakan, Guido merasa bahasa tersebut kurang fleksibel dalam hal extensibility.

Guido ingin menciptakan sebuah bahasa baru yang memiliki kelebihan dari ABC tetapi lebih kuat dan dapat diperluas. Pada Desember 1989, selama liburan Natal, Guido memulai proyek ini, yang kemudian diberi nama Python. Nama ini diambil dari acara komedi Inggris favoritnya, Monty Python’s Flying Circus, bukan dari nama ular, meskipun simbol ular sering digunakan dalam logo Python.

Rilis Python 0.9.0: Tahun 1991

Pada Februari 1991, Guido van Rossum merilis versi pertama dari Python, yaitu Python 0.9.0. Pada versi ini, Python sudah memiliki beberapa fitur inti yang sekarang menjadi ciri khasnya, seperti:

  • Functions: Memungkinkan pengembang untuk mengelompokkan kode menjadi blok-blok yang dapat digunakan kembali.
  • Exception Handling: Cara menangani error secara elegan.
  • Module: Mendukung pemisahan kode ke dalam modul-modul yang dapat diimpor, membantu dalam membuat kode yang lebih rapi dan terstruktur.
  • Data Types seperti List dan String: Python 0.9.0 sudah mendukung tipe data dasar seperti list dan string.

Python 0.9.0 juga menjadi versi pertama yang menyertakan garbage collection, sebuah fitur yang secara otomatis mengelola penggunaan memori, sehingga pengembang tidak perlu khawatir tentang alokasi memori manual.

Python 1.0: Rilis Resmi Pertama (1994)

Setelah pengembangan lebih lanjut, Python 1.0 resmi dirilis pada Januari 1994. Python 1.0 memperkenalkan beberapa fitur baru, seperti:

  • Lambda, Map, Filter, dan Reduce: Konsep yang diadopsi dari bahasa pemrograman fungsional seperti Lisp.
  • Class dan Object-Oriented Programming (OOP): Membuat Python menjadi bahasa yang mendukung paradigma OOP, sehingga cocok untuk pengembangan skala besar.

Pada masa ini, komunitas Python mulai tumbuh, dan banyak pengembang mulai berkontribusi pada proyek Python. Python 1.x menjadi landasan awal yang solid untuk perkembangan selanjutnya.

Python 2.0: Evolusi dan Pertumbuhan Komunitas (2000)

Pada 16 Oktober 2000, Python 2.0 dirilis, menandai langkah penting dalam sejarah Python. Python 2.0 membawa sejumlah peningkatan dan fitur baru yang memperkaya bahasa ini, termasuk:

  • List Comprehension: Mempermudah penulisan loop untuk menghasilkan list, membuat kode lebih ringkas.
  • Garbage Collection dengan Reference Counting: Menambah efisiensi dalam pengelolaan memori.
  • Unicode Support: Python 2.0 mulai mendukung Unicode, yang penting untuk penanganan teks dalam berbagai bahasa di seluruh dunia.

Python 2.x bertahan cukup lama dan digunakan secara luas dalam industri dan komunitas. Namun, Python 2.x memiliki beberapa keterbatasan yang sulit diatasi tanpa memutuskan kompatibilitas dengan versi sebelumnya. Hal ini mendorong pengembangan versi baru yang lebih modern, yaitu Python 3.

Python 3.0: Perubahan Besar dan Inovasi (2008)

Pada 3 Desember 2008, Python 3.0 (juga dikenal sebagai Python 3000 atau Py3k) resmi dirilis. Python 3 dirancang untuk memperbaiki beberapa masalah mendasar di Python 2 dan membuat bahasa ini lebih konsisten dan bersih. Namun, karena perubahan besar yang tidak kompatibel secara mundur (backward incompatible), Python 3 membutuhkan waktu untuk diadopsi secara luas oleh komunitas.

Beberapa perubahan penting di Python 3 adalah:

  • Perbedaan dalam Print Statement: Di Python 3, print menjadi sebuah function (misalnya, print()), bukan lagi sebuah statement seperti di Python 2.
  • Handling Strings: Python 3 memiliki perbedaan mendasar dalam menangani string. Di Python 3, semua string adalah Unicode secara default, sementara di Python 2, string adalah byte.
  • Penanganan Division: Di Python 3, operator pembagian / menghasilkan float secara default, sedangkan // digunakan untuk integer division.

Akhir dari Python 2: Tahun 2020

Python 2.x resmi dihentikan (end-of-life) pada 1 Januari 2020, setelah mendapatkan dukungan selama 20 tahun. Penghentian ini mendorong banyak pengembang dan perusahaan untuk bermigrasi sepenuhnya ke Python 3.x.

Meski proses transisi dari Python 2 ke Python 3 cukup panjang, Python 3 kini menjadi standar dalam pengembangan modern. Python 3.x terus mengalami peningkatan dan rilis fitur-fitur baru yang membuatnya semakin kuat dan relevan dengan kebutuhan zaman.

Keunggulan Python di Dunia Modern

Python telah berkembang menjadi salah satu bahasa pemrograman paling populer di dunia, terutama dalam bidang:

  • Data Science dan Machine Learning: Berkat pustaka seperti NumPy, pandas, scikit-learn, TensorFlow, dan PyTorch, Python menjadi bahasa pilihan utama untuk analisis data dan pengembangan model AI.
  • Web Development: Framework seperti Django dan Flask memungkinkan pengembangan aplikasi web yang cepat dan efisien.
  • Automasi dan Scripting: Python banyak digunakan untuk automasi tugas-tugas rutin, mulai dari skrip sistem hingga pengujian aplikasi.
  • Internet of Things (IoT): Python juga digunakan dalam pengembangan perangkat IoT karena dukungannya untuk berbagai perangkat keras seperti Raspberry Pi.

Filosofi Python: Zen of Python

Salah satu aspek unik dari Python adalah filosofinya yang tertuang dalam “The Zen of Python”, yang ditulis oleh Tim Peters. Filosofi ini terdiri dari 19 prinsip yang membimbing desain Python, seperti:

  • Beautiful is better than ugly.
  • Explicit is better than implicit.
  • Simple is better than complex.

Filosofi ini mencerminkan pendekatan Python yang mengedepankan kesederhanaan dan kejelasan, membuatnya mudah dipelajari oleh pemula tetapi tetap kuat untuk digunakan dalam proyek-proyek besar.

Python Hari Ini dan Masa Depan

Saat ini, Python digunakan oleh jutaan pengembang di seluruh dunia dan didukung oleh komunitas yang sangat aktif. Python sering menempati peringkat atas dalam survei bahasa pemrograman populer seperti TIOBE Index dan Stack Overflow Developer Survey. Dengan ekosistem pustaka yang kaya dan kemampuan untuk berkembang sesuai kebutuhan zaman, Python diperkirakan akan terus menjadi bahasa pemrograman yang dominan di berbagai bidang teknologi.

Python 3.x yang terbaru menghadirkan fitur-fitur seperti Pattern Matching (mulai dari Python 3.10) yang semakin memudahkan pengembang dalam menulis kode yang lebih ekspresif. Sementara itu, komunitas Python terus bekerja untuk memperbaiki kinerja dan efisiensi, membuat Python semakin relevan untuk berbagai aplikasi.

Kesimpulan

Dari awalnya sebagai proyek pribadi seorang programmer hingga menjadi bahasa pemrograman dengan ekosistem yang besar, sejarah Python menunjukkan bagaimana bahasa ini mampu berkembang dan beradaptasi dengan perubahan kebutuhan industri teknologi. Python telah membuktikan dirinya sebagai bahasa yang mudah dipelajari, fleksibel, dan kuat, menjadikannya salah satu pilihan terbaik bagi pengembang di seluruh dunia.


Discover more from teknologi now

Subscribe to get the latest posts sent to your email.

Polars adalah pustaka open-source untuk pemrosesan data yang ditulis dalam bahasa Rust, yang terkenal dengan efisiensi dan kecepatan. Polars dirancang untuk menangani analisis data secara paralel, memanfaatkan arsitektur modern komputer yang memiliki banyak inti CPU.

“Pelajari konsep Docker persistence dan teknik seperti Docker volumes, bind mounts, dan tmpfs untuk memastikan data tetap aman dan persisten dalam container. Dapatkan panduan lengkap di sini!”

AI dalam dunia fintech telah berkembang pesat, bukan sekadar teknologi baru yang tiba-tiba muncul. Teknologi ini telah lama digunakan untuk membantu pengambilan keputusan keuangan dan mendeteksi penipuan. Kini, AI dan subdomainnya, yaitu Machine Learning (ML), memberikan nilai tambah signifikan dalam berbagai aspek industri fintech. Apa saja manfaat utama teknologi ini bagi sektor keuangan dan perbankan? […]

Discover more from teknologi now

Subscribe now to keep reading and get access to the full archive.

Continue reading