Webdev, Programming, Software, Teknologi

Sejarah Panjang HTML

Eko Susilo Harjo November 15, 2024
HTML
HTML

HTML (HyperText Markup Language) adalah bahasa dasar yang digunakan untuk membuat dan menyusun halaman web. HTML memiliki sejarah panjang yang berkaitan erat dengan perkembangan World Wide Web. Berikut adalah rangkuman sejarah HTML dan perkembangannya:

1. Awal Mula HTML – Diciptakan oleh Tim Berners-Lee (1991)

HTML pertama kali dikembangkan oleh Sir Tim Berners-Lee, seorang ilmuwan komputer asal Inggris, pada tahun 1989. Saat itu, ia bekerja di CERN (Organisasi Eropa untuk Penelitian Nuklir) dan ingin menciptakan sistem yang memudahkan peneliti untuk berbagi informasi. Pada tahun 1991, Tim Berners-Lee merilis versi pertama HTML, yang dikenal sebagai HTML Tags atau HTML 1.0.

HTML 1.0 pada dasarnya hanya memiliki sedikit elemen dasar untuk struktur dokumen, seperti <h1>, <p>, <a>, <img>, dan beberapa elemen lainnya. HTML pada saat itu sangat sederhana dan difokuskan pada kemampuan untuk membuat teks dengan struktur yang bisa ditautkan (hyperlink).

2. HTML 2.0 – Standar Pertama (1995)

HTML mulai mendapatkan perhatian lebih besar seiring meningkatnya popularitas World Wide Web. Pada tahun 1995, Internet Engineering Task Force (IETF) membentuk kelompok kerja untuk membuat standar HTML yang lebih resmi. Inilah yang dikenal sebagai HTML 2.0, yang diselesaikan dan dirilis pada bulan November 1995.

HTML 2.0 mencakup semua elemen dari HTML asli dan menambahkan fitur-fitur baru, termasuk dukungan untuk formulir <form>, yang membuka kemungkinan baru dalam interaksi pengguna dengan situs web. HTML 2.0 menjadi standar pertama yang diterima secara luas.

3. HTML 3.2 – Era Browser Wars (1997)

Pada tahun 1996 dan 1997, dua browser besar, Netscape Navigator dan Internet Explorer, mulai bersaing ketat dalam apa yang disebut “Browser Wars.” Kedua browser menambahkan elemen dan fitur baru yang tidak standar, menyebabkan masalah kompatibilitas.

Untuk mengatasi ini, World Wide Web Consortium (W3C) mengambil alih pengembangan HTML dan merilis HTML 3.2 pada tahun 1997. Versi ini menstandarkan elemen-elemen baru yang telah ditambahkan, termasuk <table> untuk pembuatan tabel, <font> untuk pengaturan warna dan ukuran teks, serta <center> untuk perataan tengah teks.

4. HTML 4.0 – Memperkuat Struktur dan Fungsionalitas (1997)

Pada akhir tahun 1997, W3C merilis HTML 4.0, yang membawa perbaikan signifikan terhadap struktur dan fungsionalitas HTML. HTML 4.0 mendukung elemen-elemen yang lebih kaya dan memperkenalkan beberapa atribut baru untuk mengatur aksesibilitas dan gaya halaman. Selain itu, HTML 4.0 mempromosikan pemisahan konten dan presentasi, yang pada akhirnya menjadi dasar bagi CSS (Cascading Style Sheets).

Pada saat ini, HTML mulai berkembang menjadi lebih dari sekadar alat untuk membuat teks dan gambar. HTML menjadi alat yang memungkinkan situs web lebih interaktif dan dapat diakses oleh pengguna dengan berbagai kebutuhan, termasuk dukungan untuk pengguna dengan disabilitas.

5. XHTML – Usaha Menuju Kepatuhan dan Ketepatan (2000)

Pada tahun 2000, W3C mengembangkan HTML menjadi XHTML (Extensible HyperText Markup Language). XHTML adalah hasil penggabungan HTML dengan XML, yang memungkinkan dokumen web untuk lebih mudah dibaca oleh mesin, dan diproses secara lebih konsisten. XHTML sangat ketat terhadap aturan tata cara, sehingga membantu memastikan situs web bekerja di berbagai perangkat dan browser.

Meskipun XHTML menjadi standar yang disarankan, HTML 4.0 tetap banyak digunakan. HTML dan XHTML sempat berjalan bersamaan, dengan XHTML ditujukan untuk penggunaan yang lebih ketat dan HTML untuk penggunaan umum.

6. HTML5 – Era Web Modern (2014)

Seiring perkembangan teknologi web, HTML4 dan XHTML mulai menunjukkan keterbatasan, terutama dalam menangani media seperti video, audio, dan grafis interaktif tanpa plugin tambahan (seperti Flash). Oleh karena itu, W3C dan Web Hypertext Application Technology Working Group (WHATWG) mulai bekerja pada HTML5.

HTML5 resmi dirilis pada tahun 2014 dengan banyak fitur modern:

  • Elemen multimedia seperti <video> dan <audio> untuk pemutaran media langsung di browser tanpa perlu plugin tambahan.
  • Elemen grafis seperti <canvas> untuk mendukung grafis interaktif.
  • Elemen semantik baru seperti <header>, <footer>, <article>, dan <section> untuk membantu struktur halaman dengan lebih jelas.
  • Mendukung aplikasi web offline dan data lokal dengan fitur localStorage dan sessionStorage.

HTML5 mendefinisikan ulang cara kita membuat dan mengonsumsi konten di web, mengintegrasikan fitur untuk aplikasi web yang lebih kompleks dan kaya akan fitur, sehingga membuka jalan bagi perkembangan web modern.

7. Masa Depan HTML

Saat ini, pengembangan HTML dipimpin oleh WHATWG, yang terus mengembangkan HTML sebagai “HTML Living Standard.” Ini berarti HTML terus diperbarui sesuai kebutuhan dan teknologi terbaru tanpa harus menunggu versi utama baru.

HTML sekarang lebih fleksibel dan modern dibandingkan sebelumnya, memungkinkan pengembang untuk membuat aplikasi web yang interaktif, cepat, dan kaya fitur. HTML terus berkembang seiring perubahan dan inovasi teknologi di web, dan menjadi pilar utama yang mendukung internet yang kita gunakan sehari-hari.

8. Apakah HTML bahasa pemrograman?

Secara teknis, HTML (HyperText Markup Language) bukanlah bahasa pemrograman. HTML adalah bahasa markup, yang dirancang untuk mendefinisikan struktur dan tampilan dari konten di halaman web. Sederhananya, HTML bekerja dengan cara memberi “penanda” pada teks dan media, sehingga browser dapat menampilkan konten sesuai dengan elemen-elemen tertentu, seperti judul, paragraf, gambar, dan tautan.

Berikut adalah beberapa alasan yang menjelaskan mengapa HTML bukan bahasa pemrograman:

  1. Tidak Mengandung Logika Pemrograman
    Bahasa pemrograman biasanya memiliki kemampuan untuk melakukan operasi logika, seperti kondisi (if-else), perulangan (for, while), dan pengambilan keputusan yang dinamis. HTML hanya menentukan struktur statis dari sebuah halaman tanpa kemampuan untuk melakukan operasi tersebut.
  2. Tidak Bersifat Dinamis
    HTML hanya bertugas menampilkan elemen-elemen halaman secara statis, tanpa fungsi logika atau alur pemrosesan. Untuk membuat halaman web dinamis, diperlukan JavaScript atau bahasa pemrograman lain di sisi server, yang bisa mengatur perubahan konten dan interaksi secara langsung.
  3. Tidak Mengelola Variabel atau Fungsi
    HTML tidak memiliki konsep variabel, fungsi, atau objek yang umum dalam bahasa pemrograman. HTML murni berfungsi untuk menandai konten tanpa adanya kemampuan manipulasi atau pemrosesan data.
  4. Dipadukan dengan Bahasa Lain untuk Fungsionalitas Lengkap
    HTML sering dipadukan dengan CSS untuk styling dan JavaScript untuk logika serta interaksi. Dengan kata lain, HTML tidak bisa bekerja secara mandiri untuk menciptakan aplikasi yang interaktif atau dinamis; inilah peran yang diambil oleh bahasa pemrograman yang sesungguhnya.

Kesimpulan

Dari awal yang sederhana di CERN hingga menjadi bahasa utama untuk pengembangan web modern, HTML telah berevolusi pesat selama beberapa dekade. HTML terus menjadi tulang punggung dari internet dan telah memengaruhi cara kita belajar, berinteraksi, dan bekerja. Dengan terus berkembangnya teknologi dan meningkatnya permintaan untuk pengalaman web yang lebih baik, HTML akan terus menjadi bagian integral dari dunia pemrograman dan web di masa depan.

HTML adalah bahasa markup yang esensial dalam pembuatan halaman web, tetapi bukanlah bahasa pemrograman. Ia berperan sebagai dasar dari tampilan dan struktur situs, sementara fungsi interaktif dan dinamis disediakan oleh bahasa pemrograman seperti JavaScript, Python, atau PHP.


Discover more from teknologi now

Subscribe to get the latest posts sent to your email.

Polars adalah pustaka open-source untuk pemrosesan data yang ditulis dalam bahasa Rust, yang terkenal dengan efisiensi dan kecepatan. Polars dirancang untuk menangani analisis data secara paralel, memanfaatkan arsitektur modern komputer yang memiliki banyak inti CPU.

“Pelajari konsep Docker persistence dan teknik seperti Docker volumes, bind mounts, dan tmpfs untuk memastikan data tetap aman dan persisten dalam container. Dapatkan panduan lengkap di sini!”

AI dalam dunia fintech telah berkembang pesat, bukan sekadar teknologi baru yang tiba-tiba muncul. Teknologi ini telah lama digunakan untuk membantu pengambilan keputusan keuangan dan mendeteksi penipuan. Kini, AI dan subdomainnya, yaitu Machine Learning (ML), memberikan nilai tambah signifikan dalam berbagai aspek industri fintech. Apa saja manfaat utama teknologi ini bagi sektor keuangan dan perbankan? […]

Discover more from teknologi now

Subscribe now to keep reading and get access to the full archive.

Continue reading