Mengenal Decision Trees dan Random Forest
Eko Susilo Harjo October 31, 2024

Dalam dunia machine learning, Decision Trees dan Random Forest adalah dua algoritma yang sangat populer, terutama dalam tugas-tugas yang melibatkan supervised learning seperti klasifikasi dan regresi. Kedua metode ini menawarkan pendekatan yang sederhana namun efektif untuk memodelkan data dengan pola yang kompleks. Pada artikel ini, kita akan mengulas bagaimana Decision Trees dan Random Forest bekerja, perbedaan di antara keduanya, serta kapan sebaiknya menggunakan masing-masing metode.
Apa Itu Decision Trees?
Decision Tree (pohon keputusan) adalah salah satu algoritma supervised learning yang digunakan untuk memprediksi nilai target berdasarkan sejumlah aturan keputusan yang diambil dari fitur data. Struktur dari decision tree menyerupai diagram pohon, di mana setiap simpulnya mewakili keputusan berdasarkan fitur tertentu, dan setiap cabangnya menggambarkan hasil dari keputusan tersebut.
Cara Kerja Decision Trees:
- Pembentukan Node: Algoritma memulai dengan seluruh data pelatihan di root node. Berdasarkan kriteria tertentu (misalnya, Gini impurity atau entropy), data dibagi menjadi dua kelompok yang memaksimalkan perbedaan antara kelompok.
- Pemilihan Fitur Terbaik: Untuk setiap pemisahan, algoritma memilih fitur yang memberikan informasi paling tinggi, artinya, fitur tersebut mampu memisahkan data menjadi kelompok yang lebih homogen.
- Pemisahan Berlanjut: Algoritma terus memisahkan data hingga mencapai node yang tidak bisa lagi dibagi atau memenuhi kriteria tertentu (misalnya, jumlah data di node terlalu kecil).
- Prediksi: Saat mencapai leaf node (simpul daun), prediksi dibuat berdasarkan mayoritas kelas (untuk klasifikasi) atau rata-rata nilai (untuk regresi).
Kelebihan Decision Trees:
- Interpretasi Mudah: Decision tree sangat mudah dipahami karena menyerupai proses pengambilan keputusan manusia.
- Tidak Memerlukan Skala Fitur: Algoritma ini tidak tergantung pada normalisasi atau skala fitur, sehingga sederhana dalam persiapan data.
- Dapat Menangani Data Kategori dan Numerik: Decision tree fleksibel dalam bekerja dengan data numerik maupun kategori.
Kekurangan Decision Trees:
- Rentan Overfitting: Decision tree cenderung terlalu memetakan data pelatihan, sehingga performanya bisa buruk pada data uji.
- Tidak Stabil: Perubahan kecil pada data dapat menghasilkan pohon yang sangat berbeda.
Apa Itu Random Forest?
Random Forest adalah metode ensemble yang menggabungkan banyak decision trees untuk meningkatkan akurasi prediksi. Algoritma ini bekerja dengan membuat sejumlah pohon keputusan secara acak dan menggabungkan hasil prediksi dari setiap pohon untuk membuat keputusan akhir.
Cara Kerja Random Forest:
- Bootstrap Sampling: Algoritma membuat beberapa subset data secara acak dari data pelatihan (proses ini disebut bagging).
- Membangun Decision Trees: Setiap subset digunakan untuk membangun pohon keputusan. Saat setiap pohon dibangun, hanya sebagian fitur yang dipilih secara acak untuk pemisahan di setiap node.
- Voting untuk Klasifikasi atau Rata-rata untuk Regresi: Untuk prediksi, Random Forest menggabungkan hasil dari setiap pohon. Pada klasifikasi, digunakan metode voting mayoritas, sementara pada regresi digunakan rata-rata nilai prediksi.
Kelebihan Random Forest:
- Mengurangi Overfitting: Dengan menggabungkan banyak pohon, Random Forest lebih tahan terhadap overfitting dibandingkan satu decision tree.
- Akurasi Tinggi: Metode ini umumnya menghasilkan akurasi prediksi yang lebih baik dibandingkan model tunggal.
- Fleksibel: Random Forest dapat digunakan baik untuk klasifikasi maupun regresi, serta dapat menangani data dengan missing values.
Kekurangan Random Forest:
- Kurang Mudah Diinterpretasikan: Berbeda dengan decision tree yang dapat divisualisasikan, Random Forest lebih sulit untuk ditafsirkan karena melibatkan banyak pohon.
- Memerlukan Waktu Komputasi yang Lebih Lama: Dengan banyaknya pohon yang harus dibangun, algoritma ini membutuhkan waktu komputasi yang lebih lama dan sumber daya yang lebih besar.
Perbandingan Decision Trees dan Random Forest
Aspek | Decision Trees | Random Forest |
---|---|---|
Sifat Model | Model tunggal, lebih sederhana | Model ensemble dari banyak pohon |
Akurasi | Rentan terhadap overfitting, akurasi bisa lebih rendah | Lebih tahan overfitting, akurasi lebih tinggi |
Waktu Komputasi | Lebih cepat karena hanya satu pohon | Lebih lambat karena membangun banyak pohon |
Interpretasi | Mudah dipahami dan divisualisasikan | Lebih sulit dipahami karena kompleksitasnya |
Stabilitas | Tidak stabil terhadap perubahan data kecil | Lebih stabil karena hasilnya adalah agregasi dari banyak pohon |
Kapan Menggunakan Decision Trees dan Random Forest?
- Gunakan Decision Trees jika:
- Anda membutuhkan model yang mudah dipahami dan dijelaskan kepada orang lain.
- Dataset Anda relatif kecil dan sederhana.
- Interpretabilitas adalah prioritas utama.
- Gunakan Random Forest jika:
- Anda menginginkan prediksi yang lebih akurat dan tahan terhadap overfitting.
- Anda memiliki dataset yang besar dengan banyak fitur.
- Stabilitas model adalah hal yang penting, terutama jika terdapat sedikit perubahan pada data pelatihan.
Contoh Implementasi Decision Trees dan Random Forest
Untuk memberikan gambaran nyata, berikut adalah contoh-contoh kasus di mana Decision Trees dan Random Forest bisa diterapkan:
- Analisis Risiko Kredit: Random Forest sering digunakan untuk memprediksi risiko kredit nasabah berdasarkan riwayat transaksi, umur, dan data demografis lainnya.
- Diagnosa Penyakit: Decision Trees dapat membantu dokter untuk mendiagnosis penyakit berdasarkan gejala yang dimiliki pasien.
- Deteksi Penipuan: Random Forest digunakan oleh lembaga keuangan untuk mendeteksi aktivitas transaksi yang mencurigakan.
Kesimpulan
Decision Trees dan Random Forest adalah dua algoritma yang sering digunakan dalam machine learning, khususnya untuk tugas-tugas klasifikasi dan regresi. Decision Trees menawarkan model yang mudah dipahami dan diinterpretasikan, sementara Random Forest memberikan keakuratan prediksi yang lebih tinggi dan lebih tahan terhadap overfitting. Memahami perbedaan antara kedua teknik ini dapat membantu Anda memilih metode yang tepat sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik data yang dihadapi.
Dengan menggunakan metode yang sesuai, Anda dapat memaksimalkan potensi data Anda untuk menghasilkan keputusan yang lebih baik dan lebih cepat. Semoga artikel ini memberikan wawasan yang berguna dalam memahami kedua teknik ini dan bagaimana mengaplikasikannya dalam dunia nyata.
Discover more from teknologi now
Subscribe to get the latest posts sent to your email.